Improve Digital Marketing Bisnis Anda Dengan Iklan Native

//

Ulasan kali ini akan membahas tentang iklan native. Apa itu iklan native? Apa saja jenisnya? Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Bagaimana iklan ini bekerja? Anda akan mengetahuinya lewat ulasan ini. Semoga ulasan ini menjadi sedikit insight dan wawasan Anda dalam dunia periklanan.

Mengenal Iklan Native

Banner dan spanduk akan berperan penting dalam dunia pemasaran. Apalagi jika Anda menekuni dunia pemasaran langsung/offline. Namun berbeda dengan dunia pemasaran digital. Iklan native akan sering digunakan oleh para marketer. Iklan native juga lebih disukai para pengguna/user. Apa itu iklan native?

Iklan native atau native advertising adalah satu media promosi atau iklan dalam bentuk digital. Formatnya akan menyesuaikan dengan layout media placement atau platform yang Anda gunakan. Iklan ini bisa berupa video maupun gambar. Bisa juga dengan bentuk lainnya yang menyerupai platform tempat iklan ini dipasang.

Iklan native lebih disukai oleh pelanggan maupun marketer. Mengapa? Sebab format iklan native benar-benar serupa dengan tempat dia dipasang. Sehingga tidak mengganggu pelanggan yang sedang berkunjung ke platform tersebut. Pesan promosi disampaikan secara halus. Sehingga pelanggan punya pengalaman baik.

Mengapa Iklan Native itu Penting bagi Bisnis Digital?

Iklan native banyak digunakan di pemasaran digital karena jangkauannya lebih luas. Bentuknya yang menyatu dengan platform tidak mengganggu pelanggan. Pelanggan cenderung akan membiarkannya, tidak segera menutupnya. Sehingga performa iklan native akan lebih maksimal dan memenuhi tujuan promosi.

Jenis-Jenis Iklan Native yang Banyak Diadopsi

Jadi, jika Anda ingin memasarkan produk Anda dengan langkah yang bisa dibilang cukup efektif, iklan native bisa jadi pilihan Anda. Pelanggan akan menganggap iklan Anda sebagai salah satu konten tanpa merasa terganggu. Dengan kinerja yang efektif, Anda bisa meraih tujuan bisnis dengan maksimal. Apa saja, ya, jenisnya?

1. Paid Search Ads

Contoh Paid Search Ads. Sumber: google.com
Contoh Paid Search Ads. Sumber: google.com

Jenis iklan native ini jadi yang paling sering ditemui. Biasanya akan muncul saat orang-orang melakukan pencarian di Google atau mesin pencari lainnya. Paid Search Ads akan muncul pada urutan teratas, biasanya pertama sampai ketiga. Paid Search Ads akan dilengkapi dengan label “sponsored” atau “ads” pada tampilannya.

2. In-feed Unit

Jenis iklan native kedua ini juga dikenal sebagai postingan bersponsor atau sponsored content. Iklan ini biasanya diposisikan bersebelahan dengan konten lain di platform yang sama. Anda bisa menemuinya di halaman social media atau landing page. Iklan ini tampak natural dan selaras sehingga tidak mengganggu.

3. In-ad with Native Elements

In-ad with Native Elements. Sumber: joyomebel.com
In-ad with Native Elements. Sumber: joyomebel.com

Iklan native jenis ini akan muncul dalam postingan atau konten berbentuk artikel. Bentuknya tidak jauh berbeda dengan iklan lain. Namun masih harmonis dan relevan dengan konten terkait. Misalnya, sebuah review motor atau konten-konten berupa artikel yang terkait dengan otomotif biasanya memuat juga iklan motor.

4. Content Recommendation Engine Widgets

Jika Anda kerap menemukan iklan pada akhir atau closing sebuah situs, maka iklan inilah yang muncul. Biasanya iklan native jenis ini akan memiliki label “Suggested for you” atau “Direkomendasikan untuk Anda”. Pengguna akan cukup tertarik dan menyukai konten-konten situs ini. Traffic website nya juga cenderung meningkat.

5. Promoted Listing

Anda sering mengunjungi situs belanja online? Tentu Anda akan familiar dengan jenis iklan native ini. Ya, sebab promoted listing akan muncul saat Anda melakukan pencarian pada situs belanja online. Promoted listing juga cukup mudah dikenali sebab memiliki label “Sponsored”, “Ads”, dan semacamnya. Tersebar cukup rata.

6. Custom Ads

Pemasaran transportasi umum bisa dengan Custom Ads. Sumber: pexels.com
Pemasaran transportasi umum bisa dengan Custom Ads. Sumber: pexels.com

Jika Anda ingin membuat iklan native Anda memiliki karakter tapi tetap menyatu dengan konten, inilah pilihan yang tepat. Formatnya agak sedikit lain dengan iklan native jenis lain. Misalnya, iklan maskapai penerbangan atau promo tiket kereta api akan muncul saat Anda mendengarkan podcast tentang liburan. Menarik, ya!

Kelebihan Iklan Native

Sampai di sini, Anda sudah menemukan 6 jenis iklan native. Penggunaannya iklan native cukup ramah dengan pengguna. Pesan bisnis akan tersampaikan. Jangkauannya juga luas. Berikut beberapa kelebihan dari iklan native pada dunia digital marketing yang perlu Anda ketahui.

1. Bentuk Natural, Harmonis, dan Fleksibel

Seperti namanya, iklan native cenderung menyerupai atau menyesuaikan dengan platformnya. Pengguna tidak akan sesegera itu menyadari. Sebaliknya, bentuknya yang menyatu dengan platform bisa menimbulkan ketertarikan pengguna. Semakin banyak pengguna yang tertarik, semakin terbangun juga interaksi positifnya.

 2. Penempatan Efektif dan Memiliki Jangkauan yang Unik

Dengan bentuk yang natural dan harmonis, iklan native akan memiliki penempatan yang pas. Tampilan situs tidak berubah. Sehingga pengguna tidak merasa terganggu. Dengan tampilan demikian, pengguna yang dijangkau akan semakin banyak. Interaksi dan performa iklan akan meningkat.

Kekurangan Iklan Native

Segala sesuatu yang memiliki kelebihan, tidak akan lepas dari kekurangan. Meskipun memiliki banyak potensi yang bisa meningkatkan bisnis Anda, Anda juga perlu waspadai ini. Bahwa iklan native memiliki kekurangan yang sebaiknya Anda perlu perhatikan agar promosi tetap stabil. Apa saja kekurangannya?

1. Tampilan Mengecoh Pengguna

Tampilan iklan native yang natural dan harmonis seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi akan membuat pengguna nyaman. Namun bisa juga mengecoh pengguna yang tidak peka bahwa itu adalah sebuah promosi. Jika terjadi, makan keingintahuan dan kesadaran merek akan berkurang. Bahkan bisa dianggap penipuan.

2. Kurang Terukur dan Butuh Kreativitas Lebih

Jika pengguna sudah terkecoh, maka Anda sebagai pemilik bisnis akan sulit untuk memantau perkembangan iklan Anda. Hal ini akan berpengaruh pada metrik pengukuran kinerja. Selain itu, Anda dan tim sebisa mungkin bekerja keras untuk membuat iklan yang relevan, menarik, dan selaras. Tentu butuh biaya lebih.

Demikian sedikit ulasan mengenai iklan native. Sebagai salah satu bentuk iklan dalam dunia pemasaran digital, iklan native bekerja dengan cara yang unik. Tampilan yang natural bisa meningkatkan interaksi. Namun disisi lain juga mengecoh pengguna. Inilah tantangannya! Simak ulasan menarik lainnya!

Leave a Comment